Rabu, 25 Mei 2011

5 Menit Ahli Menulis Puisi

Demi Mencari Sebuah Bintang
Buah Karya: Yong Tzyy
Telah menyusuri padang belantara tandus,
demi mencari sebuah bintang
demi mencari sebuah bintang
telah menyusuri padang belantara tandus
tak temukan bintang itu
tak temukan bintang itu
termangu duduk di tepi sungai
melihat kunang-kunang terbang mengitari lutut
melihat kunang-kunang terbang mengitari lutut
termangu duduk di tepi sungai
Sahabatku semuanya, pernah belajar membuat puisi? Ada yang berkata menulis puisi itu sulit, ada pula yang berpendapat bahwa menulis puisi itu tergantung suasana hati, ada yang hanya dapat membaca puisi, ada yang cukup puas hanya dengan menikmati puisi.
Semua pendapat itu ada benarnya, namun bagi kalian yang benar-benar ingin menjadi penyair atau pujangga yang karyanya diakui dunia, maka tidak ada salahnya untuk mencoba menulis puisi. Semakin sering berlatih, maka semakin sempurna puisi yang kita buat.
Sebenarnya ada beberapa cara cerdas menulis puisi, yang akan diuraikan berikut ini.
1. Belajarlah pada alam. Alam adalah puisi terindah ciptaan Tuhan. Alam merupakan sumber inspirasi yang tak pernah habis bagi penyair. Coba saja perhatikan puisi di atas… Bersumber dari alam, bukan?
2. Sering membaca puisi. Sebelum mahir menulis puisi, alangkah baik bila sahabatku sering mencermati banyak puisi. Ada banyak koran, majalah sastra, tabloid, yang menyediakan ruang atau rubrik khusus puisi. Bila mau yang gratisan, maka sahabatku dapat mengakses internet. Cobalah ketikkan kata kunci “puisi” atau “puisi cinta” di Google, pasti akan kita temukan jenis atau contoh puisi yang kita maksudkan.
3. Jadilah penyair atau pujangga online. Maksudnya? Iya, cobalah untuk menulis puisi hasil karyamu di blog, milis, website atau situs-situs penyedia rubrik puisi di internet. Kalau karyamu bagus, pastilah akan dibaca jutaan orang di dunia maya. Masih tak percaya? Buktikan saja!
4. Bergabunglah dengan komunitas sastra atau pe(n)cinta puisi di daerahmu. Misalnya: komunitas Berkat Yakin, Forum Lingkar Pena (FLP), komunitas Utan Kayu, Bengkel Teater, dsb. Rajin-rajinlah mengikuti kegiatan atau wokshop menulis puisi yang mereka adakan. Lama-kelamaan sahabatku akan terbiasa menulis puisi, berinteraksi dengan para pujangga yang telah “bernama”. Sesekali sahabatku dapat meminta mereka untuk mengoreksi atau member apresiasi atas puisi yang telah jadi, tentunya diperlukan strategi khusus untuk lebih berakrab-ria dengan mereka.
5. Sering-seringlah mengikuti lomba menulis puisi baik secara offline maupun online. Alternatif lain, kirimkanlah karyamu ke berbagai media atau jurnal kebudayaan yang memuat rubrik puisi. Jangan putus asa saat puisi pertamamu ditolak atau tidak ada kabarnya. Teruslah mengirim, yakinlah, pasti nanti juga dimuat.
Sahabatku semuanya, demikian cara menulis puisi. Cukup mudah, bukan?
Semoga bermanfaat. Selamat menulis puisi… dunia menanti puisi-puisi terbaikmu !!!

By : Dr.dito Anurogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar