Rabu, 25 Mei 2011

Panduan Menulis Bio Data Yang Baik

Setelah sebelumnya saya menulis tentang panduan menulis sinopsis yang baik, kali ini giliran panduan tentang cara menulis bio data yang ikut serta dikirimkan bersama naskah ke penerbit. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa masih banyak yang membuat bio datanya sendiri dengan seadanya, cuma sebagai pelengkap persyaratan pengiriman naskah. Padahal banyak keputusan mengenai diterbitkannya suatu naskah dipengaruhi oleh bio data penulisnya. Nah, tulisan ini akan membahas bagaimana membuat bio data penulis dengan baik dan benar

Sebenarnya untuk menulis bio data tidak ada yang sulit, karena materinya jelas-jelas sudah ada karena merupakan kehidupan Anda sendiri. Namun kesalahan terbesar hampir semua orang adalah menuliskannya dengan cara sama seperti waktu ia melamar pekerjaan biasa. Banyak orang yang hanya sekedar mengkopi dari resumenya. Harus diingat bahwa bio data ini digunakan untuk memuluskan langkah Anda menjadi penulis. Maka tentu saja isinya pun harus berkaitan dengan hal tersebut.

Tanpa banyak bicara panjang lebar lagi, berikut ini adalah tips umum untuk menuliskan bio data Anda:
  1. Jujur. Ini adalah salah satu elemen terpenting pada saat menuliskan bio data. Sekali Anda tidak jujur dan ketahuan maka kemungkinan besar Anda akan dimasukkan dalam daftar hitam penerbit. Jangan pula melebih-lebihkan fakta yang ada.
  2. Tuliskan apa yang relevan dengan karir Anda sebagai penulis atau relevan dengan isi buku yang Anda tulis. Misalnya Anda menulis topik tentang bonsai, Anda dapat mencantumkan jabatan Anda di perkumpulan bonsai, pengalaman Anda menekuni bidang bonsai atau pengalaman Anda mengikuti kejuaraan bonsai. Tapi kalau Anda menuliskan pendidikan atau karir Anda di bidang teknik, tentu hal ini malah membuat editornya geleng-geleng kepala dan tidak percaya pada apa yang Anda tulis.
  3. Format penulisan biasanya tidak mengikat. Mau dibuat dengan sistem tabel, narasi atau apa saja biasanya penerbit tidak memersoalkan, yang penting jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  4. Jangan terlalu banyak menuliskan bio data sampai berlembar-lembar. Cukup satu atau maksimal dua lembar.

Berkaitan dengan poin no 2, beberapa hal tentang apa yang perlu dicantumkan dan yang tidak dicantumkan di dalam bio data dapat dilihat di bawah ini:
  1. Data pribadi. Data ini tentu harus dicantumkan, yaitu nama, alamat dan kontak. Sediakan sebanyak mungkin kontak sehingga memudahkan penerbit untuk menghubungi Anda. Bila Anda memiliki website, blog, email silakan dicantumkan.
  2. No rekening. Cantumkan hanya apabila penerbit mensyaratkannya.
  3. Latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Cantumkan secara detail hanya apabila relevan dengan isi buku Anda. Jika tidak relevan tetapi tetap ingin mencantumkan, tuliskan hanya sekilas saja.
  4. Pengalaman berorganisasi. Walaupun tidak relevan dengan isi buku, kadangkala bila Anda memiliki banyak teman dan tergabung suatu komunitas tertentu (apalagi bila Anda menjadi pengurus aktif di dalamnya) juga bisa menjadi nilai tambah bagi bio data Anda. Kalau sama dengan topik buku lebih baik lagi.
  5. Pengalaman menulis. Jika Anda sudah pernah menulis buku, atau menulis artikel di majalah cantumkan hal tersebut dan judul-judulnya. Ini akan menjadi nilai tambah bagi Anda, apalagi kalau buku sebelumnya termasuk buku laris.
  6. Penghargaan yang pernah diterima. Jika Anda pernah mendapatkan penghargaan di bidang yang Anda tulis sebagai buku atau memenangkan sayembara penulisan cantumkan hal tersebut.
  7. Foto. Tidak menjadi keharusan. Jika Anda merasa pede dan yakin foto Anda tidak membuat enek penerbitnya silakan dilampirkan.
  8. Fotokopi ijazah, sertifikat dan piagam. Tidak perlu dilampirkan karena hanya akan membuang uang fotokopi Anda.
Semoga artikel ini bisa menjadi panduan Anda untuk membuat bio data yang profesionaloleh Didik Wijaya
copyright Penerbit Escaeva
http://www.escaeva.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar